Travelling

Mata Air Panas Gunung Peyek

2/10/2015setapakkecil


Kurebahkan badan di bebatuan putih kapur ini, sambil kugerakkan kaki diantara air panas yang muncul. Sejauh mata memandang hanyalah persawahan hijau yang subur. Hening, damai dan tanpa keramaian adalah gambaran yang tepat untuk menggambarkan keadaan saat itu. Tak disangka ada tempat seperti ini di Bogor, tepatnya di Ciseeng. Pemandian air panas alami Gunung Peyek.

Tersembunyi itulah kata yang tepat jika kalian ingin tahu dimana tempat ini. Karena air panas ini belum di publikasi, jalan menuju kesana yang bisa saya katakan agak susah dan hanya penduduk lokal saja yang mengetahuinya.

Ide ini berawal dari kawan saya cici yang tertarik karena ada salah satu blog yang mengulas keindahan sumber air panas yang terletak tidak jauh dari pemandian Tirta Sanita. Entah karena jiwa petualang yang membara, kamipun segera berangkat tanpa sebuah petunjuk yang jelas. Nama tempatnya pun kami tak tahu, hanya pemandian Tirta Sanita Ciseeng yang menjadi patokan.

2 jam berkendara dari Jakarta kami tiba di Tirta Sanita dan sesuai petunjuk blog kami berbelok kearah komplek Nuklir TNI AD. Hujan deras pun mengguyur dan disinipun kami kehilangan arah. Cici pun bertanya ke salah satu penduduk yang sedang melintas.

“Bu… pemandian air panas yang ada di tengah sawah arahnya kemana ya bu..?”

Sang ibu menjawab “Ohh… kelewatan dek, itu disana yang ada tulisan Tirta Sanita”

“Bukan itu bu… tapi ini yang seperti di foto” Cici sembari menyodorkan hp yang berisikan blog lengkap dengan foto lokasinya.

Ibu baru mengerti tampaknya “Itu dek lewat jalan kecil di komplek, mari saya antarkan..”

Turing Tanpa Arah

Senang rasanya ketika di perjalanan bertemu dengan warga yang sangat baik seperti ibu ini. Kamipun mengikuti sang Ibu dari belakang hingga jalanan aspal mentok dan berubah menjadi tanah sempit becek. Dari sini ibu menyuruh kita jalan lurus saja dan menitipkan motor di Pak RT dan ibu pun berkata kembali.

“Ati ati ya dek, ijin pak RT dulu karena kalau kesana harus ada proses berendam 3 x karena tempatnya keramat”

Kami semua pun terdiam “………………………….…”

Ditengah hujan lebat dan sepi seperti aku tak mau berpikir macam macam lagi. Akupun menyuruh kawan kawan lain segera beranjak melanjutkan perjalanan kembali. Jalanan berupa setapak sawah sempit, becek dan licin akibat guyuran hujan. Harus hati hati jika kita tak mau terjatuh. Darisini terlihat di kejauhan sebuah gundukan batu berwarna putih yang berada di tengah persawahan. Sekali tengok aku pun yakin jika itu mata air panas yang kami tuju.


Kanan Kiri Sawah

Akhirnya kami tiba dirumah penduduk dan menurut penjelasan warga setempat gundukan batu putih di tengah sawah itu benar mata air panas yang kami tuju yang disebut Gunung Peyek. Tak perlu ritual apa apa kamipun segera dipersilahkan jika ingin menuju mata air. Namun, lagi lagi ada seorang warga yang menawarkan diri untuk mengantarkan kami menuju Gunung Peyek. Sekali lagi aku menyaksikan betapa baik hati warga desa disini yang rela mengantar di tengah guyuran hujan lebat seperti ini.


Hujan Bukan Rintangan

Untuk menuju mata air kami harus melewati persawahan dengan setapak sempit dan tanah yang becek. Perhatikan langkah jika tak ingin tercebur di persawahan. Dari kejauhan nampak batu yang sedikit menonjol ke atas yang disebut Gunung Peyek, berwarna putih kekuningan begitu kontras dengan persawahan hijau yang ada di sekitarnya. Tapi entah kenapa bisa dinamakan gunung padahal hanya sebuah tanah yang sedikit meninggi.


Ini Yang Namanya Gunung Peyek

Kamipun tiba di depan Gunung Peyek, Warna putihnya menandakan ada aktifitas belerang di dalamnya. Gurat guratan beralur tampak di sepanjang badan bebatuan disini. Di salah satu sisi tampak air mengalir dari atas bebatuan. di samping-samping dinding gunungnya terlihat lapisan sendimen yang terbentuk dari aliran air panas yang mengalirinya. Aroma khas belerang pun mulai tercium saat kami mendekat.


Lubang Air Panas

Di atas bebatuan Gunung Peyek kami menjumpai 3 lubang yang mengeluarkan air panas. Lubang lubang ini bak jacuzzy mewah di hotel berbintang berpadu dengan persawahan hijau yang menghampar. Sekali lagi aku takjub ada tempat semacam ini tak jauh dari Ibukota.


Nuansa Alami


Di atas bebatuan belerang ini tampak banyak sisa sisa sedimen dari aliran air. Cukup luas dataran di atas ini, pemandangan lepas terhampar sembari kita berendam di dalam kolam air panas alami. Sungguh nikmat manalagi yang akan kau dustakan kawan.


Maen Hujan Sambil Berendam

Menurut bapak warga yang mengantarkan kami 3 lubang ini terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Dan air yang mengalir selalu panas sepanjang tahun. Namun kurangnya perhatian dari pemerintah Gunung Peyek ini tampak terabaikan di tengah sepi persawahan.

Namun dalam hati aku ingin tempat ini tetap alami tanpa keramaian dan campur tangan manusia yang mungkin akan membuat Gunung Peyek ini rusak dan kotor. Disisi lain memang akan menghidupkan roda ekonomi warga lokal namun jika alam bisa berbicara mereka pasti akan tetap ingin sendiri, alami dan sepi.


You Might Also Like

14 komentar

  1. Kmrn temen ngajakin ketempat ini, tapi males ngebayangin ujan nya hahaha

    ReplyDelete
  2. ini aja kesana menerjang hujan bang...hahaha

    ReplyDelete
  3. ini aja kesana menerjang hujan bang...hahaha

    ReplyDelete
  4. Semoga tempatnya masih sepi ya... pengen nyoba ke sana 😊 thanks infonya helpful.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama sama mbak Citra, semoga ketemu tempatnya :D

      Delete
  5. mas pradit itu ada biaya ga ke sana (biaya masuk atau parkir) ?

    ReplyDelete
  6. mas pradit itu ada biaya ga ke sana (biaya masuk atau parkir) ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biaya masuk free mas, karena memang belum di kelola. Kalau parkir bisa di rumah warga sekitar dengan biaya seikhlasnya saja.

      Delete
  7. gila, mantap banget tuch.... buat piknik sama anak istri asyik juga kayaknya. minta alamat lengkapnya donk...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau buat keluarga sebenarnya kurang memadai sih mas, karena memang tempat ini tidak dikelola sama sekali. Saran saya mending ke kolam pemandian air panas juga yang sudah dikelola dengan baik tak jauh dari gunung peyek ini.

      Delete
  8. memang enak bagt buat berendam airnya,,,, besok mo kesini lagi we

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gratis dengan pemandangan sawah yang aduhai

      Delete
  9. semoga ga rusak sm alay2 ya dan diserbu ratusan org pas wiken hikss

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga ya mbak, dulu kesana masih sangat sepi dan belum banyak orang tau

      Delete

Followers

Contact Form