Mountaineering

Gunung Guntur - Pendek Pendek Cabe Rawit

10/14/2014setapakkecil


Mendengar kata Guntur mungkin pikiran awal adalah sebuah istilah tentang kilat atau petir yang menyambar dengan suara yang menggelegar. Memang  kala itu memang istilah Guntur yang bisa menggambarkan kedahsayatan letusan dari sebuah gunung di Kabupaten Garut yang pada saat ini lebih dikenal dengan sebutan Gunung Guntur. Pernah berpredikat sebagai gunung paling aktif di Pulau Jawa pada kurun waktu 1800-an, dan masih aktif normal hingga saat ini. Gunung Guntur yang memiliki ketinggian 2249 mdpl ini juga memiliki sejuta pesona yang akan membuat siapa pun yang mengunjunginya berdecak kagum akan keindahannya.

Garut… akupun harus kembali ke kota ini dengan tim kecil 7 orang dengan anggota aku sendiri, Dino, Bambang, Imam, Harris, Ipin, dan Dilla. Walaupun pada cerita cerita sebelumnya aku agak kurang sreg ataupun kurang menaruh hati pada kota ini dikarenakan kelakuan kelakuan dari para pelaku transportasi disini, tak perlulah aku jabarkan lebih lanjut lagi. Takut ada orang Garut yang baca, hehehe peace J


Full Team 
Seperti biasanya di awal tulisan ini aku akan promosi video pendek pendakian Guntur kali ini. Ini aku buat semata mata untuk kalian yang males baca tulisanku yang panjangnya kayak kereta. Semoga kalian menikmatinya, krikit dan saran aku tunggu kawan.




Untuk mencapai Gunung Guntur sendiri sangat mudah. Transportasi yang paling umum jika kalian dari Ibukota adalah menumpang bis Jurusan Garut atau Singaparna kemudian turun di Pom Bensin Tanjung, tinggal bilang saya pada kondektur pasti mereka semua sudah paham terlebih Pom bensin ini layaknya idola bagi para pendaki gunung di Garut. Entah memang tujuan mereka ke Guntur ataupun cuman sebagai meet point untuk menghindari calo calo kejam di Terminal Garut.

Kemudian untuk menuju Pos pendakian Gunung Guntur kalian bisa nebeng truk pasir yang selalu lalu lalang di jalan sebelah pom bensin tanjung ini bayar sesuai hati saja, jika kalian baik hati bisa kasih senyuman yang paling manis ataupun uang 5 ribu setiap orang. Bisa juga kalian berjalan kaki biar semakin sehat itung itung buat pemanasan tapi dengan jarak yang bisa membuat kaki kalian gempor, tidak jadi nanjak kemudian pulang kerumah, hehehe. Kalian pun diharuskan untuk registrasi di pos pendakian dengan membayar seikhlasnya, sungguh baik hati sekali. Lanjut kembali, Naik truk pun kalian harus siap jantung, kenapa? Jalan yang dilewati rusak parah dengan kelokan yang sangat tajam dan terkadang truk harus mundur dan mencari posisi yang pas jika suatu saat bersimpangan dengan truk yang akan turun. Badan tergoncang kiri kanan, kepala kebentur, kaki kesemutan, ahhh inilah asiknya. Tapi disini aku heran ada satu teman seperjalanan dan satu almamater tercinta yaitu Mas Harris, entah kenapa di truk jahanam ini dia bisa tertidur dengan pulasnya tanpa terasa terganggu sama sekali, haha.

Penambangan Pasir
Hampir 45 menit sang sopir bertempur dengan jalanan offroad, akhirnya kami tiba di titik jalur paling atas dari penambangan pasir. Dari titik ini kami harus mulai melangkahkan kaki, tampak di kejauhan puncak 1 Gunung Guntur telah terlihat. Lereng curam dengan jalur para pendaki tampak berliku liku dan menggambarkan bagaimana berat perjalanan yang akan menanti kami hari ini dan satu yang pasti Gunung Guntur itu panas coyyy.


Curug Citiis Bawah
Dari tempat penambangan pasir kita mulai melangkah, ada 2 jalur yang bisa kita pilih. Pertama adalah melalui jalur curug citiis, untuk menemukan jalur ini kalian harus sedikit turun melipir dari tempat penambangan pasir dan jalur persis di tepi sungai dengan pohon yang rindang. Kedua adalah jalur langsung memasuki savanna diatas tempat penambangan pasir, jika melalui jalur kedua dipastikan kalian akan langsung dipeluk oleh sang mentari.


Jalur Melalui Curug Citiis
Kami lebih prefer jalur curug citiis karena jalurnya jelas, dan rindang namun ada tapinya yaitu jalur selepas Curug Citiis bawah akan berubah menjadi pendakian semi scrambling karena jalur yang menanjak tajam dan berbatu batu gede, kalian harus hati hati saat melewati jalur ini. Jalur menanjak ini akan berhenti disaat kita sampai di Curug Citiis atas. Berjalan kembali kita akan keluar dari lingkup hutan yang rindang dan masuk ke dalam savanna dengan ilalang tinggi, dari sini jalur mulai melandai namun dengan tetapi lagi, karena panas banget coyyy matahari ada 9.


Jangan Gengsi Untuk Memakai Payung

Jalur landai ini bisa kita nikmati sampai di pos 2. Mata air terakhirpun bisa kita jumpai di pos 2 ini, jadi sebaiknya kalian membawa 2 galon air dari pos ini. Dari pos ini jalur yang lebih berat telah menanti. Tampak di kejauhan warna warni dari jaket para pendaki di kejauhan, mereka tampak kecil merayap di tengah padang savanna yang kecoklatan. Tampak panas sekali, melihatnya pun aku sudah lelah dan berharap di tengah savanna nanti ada tukang es kelapa muda. Di awal perjalanan ini juga kita akan banyak menemui pohon pohon kering mati tanpa dedaunan hijau persis seperti di Gunung Papandayan walaupun tidak sebanyak disana. Mungkin karena ini gunung berapi dan benar benar panas.


Savanna Gunung Guntur
Pepohonan Kering

Jalur yang sebelumnya tanah sedikit demi sedikit berubah menjadi tanah batu kerikil yang mudah lepas. Trek seperti ini yang membuat aku benar benar benci untuk melewatinya, trek kerikil itu trek durjana selama berkecimpung di dunia persilatan ini. Sungguh bikin hati dongkol, kenapa? Iya..karena jalur seperti ini lebih menguras tenaga karena pijakan kaki akan ambles dan bahkan merosot kebawah. Apalagi dengan kontur Guntur yang sangat miring dan berkerikil seperti ini, aku hanya bisa mengumpat dalam hati. Jangan jangan ini permainan dari Bupati Aceng untuk menyiksa para pendaki dari luar daerah atau bahkan ada konspirasi zionis di dalamnya.


Jalur Berkerikil 
Setapak demi setapak melewati jalur miring ini sungguh membuat hati terguncang karena tukang jual es kelapa muda belum juga kelihatan yang selalu Nampak malah batu kerikil yang selalu muncul. Mengeluh pun tak ada artinya disini karena aku kesini pun karena kemauan sendiri, kalau pengen enak ya dirumah saja..hehehe. Gunung Guntur memang gunung berapi aktif maka dari itu jalur yang dilalui pun seperti ini berbatu dan berkerikil, hanya sedikit pohon hijau dan satu yang aku tak habis pikir di gunung ini yaitu sudut kemiringannya yang 45 derajat sempurna. Jalur miring ini hanya bisa diselesaikan dengan rumus phitagoras matematika.


Butuh Rumus Phytagoras Untuk Melewatinya
Mendekati puncak 1 jalur semakin aduhai dan akupun tetap setia dengan perhitungan phytagorasku untuk segera menyelesaikan jalur ini. Ditengah jalur akan sesekali menemui pohon pinus yang berdiri sendiri tanpa seorang pun menemani, tampak memelas dari kejauhan akupun selalu menyempatkan berhenti dan menikmati belaian angin di bawah rindang pohon pohon pinus ini. Cukup bisa untuk mengurangi rasa lelah, dan bisa tidur walaupun hanya sekejap mata namun kalian tetap hati hati walaupun sedang duduk, awas kembali merosot kebawah..hahaha. Terpikirkan juga bagaimana gaya kami besok waktu turun gunung ya? Pasti akan lebih seru.


Hanya Pohon Pinus Yang Bisa Menghiburku

Berjalan pelan tapi pasti dan tetap dengan keyakinan teguh untuk menghilangkan polio di kaki kami akhirnya bisa menginjakkan kaki di puncak 1 pada pukul 13.30 cukup lama juga pendakian kami kali ini, bayangkan hampir 6 jam kami berjalan untuk menggapai gunung yang hanya berketinggian 2249 mdpl dan bahkan puncak 1 ini belumlah puncak utamanya, benar benar luar biasanya Guntur ini, kecil kecil cabe rawit. Dari sini pun kami mendapatkan pengalaman berharga jika jangan melihat gunung hanya dari ketinggiannya saja. 


Puncak 1

Kebanyakan para pendaki mendirikan tenda di puncak 1 ini karena banyak tempat datar dan pemandangannya pun juga sudah cukup indah. Dari sini kita bisa melihat Kota Garut dari ketinggian, perkotaan yang bak maket kecil dari mainan Sang Pencipta. Savanna pun tampak menguning indah dengan ilalang yang melambai lambai tertiup angin, mereka semua seakan menghibur kita yang tampak kelelahan. Takjub dan terpesona setiap kali aku melihat atraksi alam yang bergitu menawan seperti ini.


Savanna Yang Menguning
Kota Garut Dari Ketinggian

Di puncak 1 kami membuka bekal makan siang yang dibungkus dari bawah. Selepas makan kami pun tertidur lelap di bawah pohon yang rindang. Dan tak sadar jam pun menunjukkan pukul 15.30 lama juga pikirku kami disini padahal tujuan kita adalah puncak 2 dan buka tenda disana. Tampak dari puncak 2 dari bawah sini masih cukup tinggi dengan jalur yang masih tetap miring walaupun sekilas kemiringan tidak seperti sebelumnya. Tak ingin terlalu sore kamipun kembali bergerak, benar saja jalur kembali miring namun dengan batu kerikil yang mulai agak berkurang. Dengan sisa sisa nafas akhirnya kami tiba di puncak 2 setelah berjalan 40 menit dari puncak 1. Di puncak 2 ini pun tampak uap yang mengepul dari dalam tanah di beberapa sudut. Sedikit rasa khawatir melihatnya, aku pun takut jika gunung ini tiba tiba meletus. Aku bisa masuk Koran besok pagi, hahaha.


Puncak 2 Guntur

Dari puncak 2 pemandangan bebas telah tersaji di depan mata, tampak dibawah puncak 1 dengan warna warni tenda para pendaki yang membuka camp disana. Kawah Guntur tampak menganga dibawah dan menunjukkan kalo dia pernah murka dahulu kala. Menghadap ke belakang tampak puncak 3 yang lebih tinggi lagi. Tepat di puncak 2 ini ada tugu gps pertanda puncak Guntur yang dibuat oleh tim geodesi ITB.


Titik GPS Puncak Guntur

Sore itu tak banyak kegiatan yang kami lakukan. Hanya mendirikan tenda, memasak dan bersendau gurau. Langit sore itu tampak muram dengan gelayutan awannya yang menghalangi senyum sang mentari. Dengan terpaksa akhirnya kegiatan jeprat jepret dikurangi tapi tidak dihilangkan.

Namun setelah matahari kembali ke peraduannya sang malam Nampak memberikan keindahannya. Awan yang sebelumnya menutup secara perlahan menghilang. Momen yang tepat untuk mengambil beberapa frame foto. Malam memang banyak menyimpan misteri, namun tak selamanya malam itu penuh dengan kegelapan. Bagiku malam itu bagaikan lukisan alam yang mempesona dengan jutaan bintang bak permadani langit dan bulan yang menjadi permata di antara kegelapan malam.


Diantara Bintang


Kriiingggg….kringgggggg (bukan bel sepeda kumbang) alarm hp telah berbunyi. Matapun terbuka, biasanya dingin yang menyambut pagiku tapi kali ini ada yang berbeda. Kali ini keringat yang menyambutku entah kenapa punggung ini rasanya panas sekali, SB pun aku buka dan segera bangun dan menyentuh matras, dan ternyata tanah di bawah tenda kita ini panas. Kami pun histeris dan langsung keluar tenda, rasa parno kembali muncul takut kalau gunung ini tiba tiba meletus.

Kala Pagi Itu

Setelah histeris ada rasa takjub yang muncul. Semburat jingga dibatas cakrawala membuat kami semua terdiam. Spectrum warna pagi itu membuat kami semua terkesima. Matahari itu memang selalu menyapa kita disebuah tempat yang berbeda namun tetap dengan kehangatan yang sama.Tampak dibawah kota garut yang masih tampak tertidur dengan lampu kota masih banyak menyala. Tampak dikejauhan gugusan gunung galunggung membuat perpaduan yang sangat menarik. Sempat saya abadikan dalam beberapa bidikan foto dan bentuk video.


Aku Cinta Indonesia

Semakin tinggi matahari semakin Nampak kemegahan alam raya ini. Dikejauhan Nampak gunung Cikuray dengan bentuk segitiga sama sisi sempurna, gunung papandayan di kejauhan yang tampak selalu berasap, Gunung Ciremai di utara yang merupakan puncak tertinggi di Jawa Barat, dan dikejauhan juga muncul Gunung Selamet yang masih terus murka.


Gunung Cikuray
Tampak Cikuray dan Papandayan

Puas menikmati pagi yang menakjubkan kamipun segera menyiapkan sarapan dan segera untuk berkemas karena perjalanan turun ini juga pasti akan sangat berat. Tepat pukul 11 kamipun bergerak turun dari puncak 2. Kerikil kecil cukup menyulitkan kami dalam melangkah tapi belum ada diantara kami yang terpeleset hingga di puncak 1. Selepas puncak 1 ini ujian nyata jalur turun. Kami memilih melipir ke samping kiri yang relatif lebih sedikit batunya dibandingkan ambil jalur lurus turun.

Tak beberapa lama saya pun harus terjatuh. FYI, kalian harus bawa trek pole di gunung ini karena medan yang begitu miring. Tongkat bisa membuat beban tumpuan tubuh lebih merata. Kalian harus konsentrasi dan pintar untuk memilih jalur yang lebih enak untuk dipijak. Jangan dibayangkan turun dari Guntur kalian bisa lari lari main ski pasir seperti di semeru, turun Gunung Gede sambil ngecengin cew cantik atau tukang nasi uduk, di Guntur kalian harus berjalan pelan bak peragawati yang takut terjatuh. Sekali kalian jatuh celana bisa sobek, salto ataupun tangan terbelah, jadi jangan remehkan gunung dengan tinggi 2249 mdpl ini. 

You Might Also Like

98 komentar

  1. Keren bang catatannya. membantu, ane kebetulan mingdep mau ke Guntur. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Woyoooo, semoga lancar bang...tapi awas lagi musim hujan seperti ini.

      Delete
  2. Suka sama foto pas pegang bendera bang, dan gue juga selalu meleleh kalo liat foto tenda bertabur bintang *apasih nggak jelas ini gue*. Yaudah, gitu aja sih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Suka sukain aja semua --___-- ... di tengok juga dong video2 setapak kecil di youtube...

      Delete
    2. Iye, ntar gue tengok gue like gue download. Sentimen amat sih bang, hahaha

      Delete
    3. cukup di Subscribe aja...udah bahagia

      Delete
  3. Asli Keren jepretan"y, pas yg Gunung Cikuray okelah fix saya jatuh cinta.
    Semoga kesampean abis lebaran ke ni gunung.. amin ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks mbak :) , semoga segera bisa berkunjung ke Cikuray..aminnnn

      Delete
  4. keren bang, kemarin tanggal 1 - 2 mei 2015 ane baru dari sana, dan ini pertama kali ane naik gunung hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahhh mantappp, mana nih foto fotonya?

      Delete
    2. heheh makin penasran sama gunungyang satu ini, btw udah ke papandayan bang ?

      Delete
    3. Ayo cepet kesanaaa... Papandayan sih udah pernah, tuh ada tulisannya juga

      Delete
    4. This comment has been removed by the author.

      Delete
    5. iya mas udah liat, yang paling bagus ya yang ke gunung rinjani hehe. Iya mas Insyaallah entar sekarangmnah mau ke gunung cikurai dulu

      Delete
    6. Iya, memang gunung yang paling berkesan ya Rinjani

      Delete
    7. Nanjak gunung gunung di Jatim aja mas

      Delete
  5. heheh makin penasran sama gunungyang satu ini, btw udah ke papandayan bang ?

    ReplyDelete
  6. wah keren sekali story nya mas, bisa buat gambaran sebelum ke gunung guntur nih hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan cuman d gambarin, ayo cepet kesana :p

      Delete
  7. Pak ikut ane yo ke prau minggu depan

    ReplyDelete
  8. keren kang tapi kmrin saya dapet bonus kang badai nya:D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahh badai, ngeri tuh bang, apalagi guntur gunungnya terbuka gitu

      Delete
  9. keren fotonya n tempat2 nya....itu pke kamera apaan bang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pake kamera Canon 650 D bang

      Delete
    2. Settingan nya dong bang. Kece banget sumpah.

      Delete
  10. sumpah keren banget. fotonya bikin merinding

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asal jepret udah pasti bagus kalau tempatnya keren kayak Guntur

      Delete
  11. Suka pake banget sama video nya asli keren, sering2 yah bang heheee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks y mbak Linda :) di subscribe juga di youtube jangan lupa :p

      Delete
  12. kalau boleh tau, saat take shoot malam hari itu pakai kamera apa ya kak

    ReplyDelete
  13. Its so cool bang pradikta kusuma.... merinding dan menggila... (hehe ...
    mau ksana nih insyaallah 15-17 agustus...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga Lancar ya mbak dan semoga gunungnya gak kayak cendol :p

      Delete
  14. itu fotonya pake kamera apa?

    ReplyDelete
  15. itu fotonya pake kamera apa?

    ReplyDelete
  16. Bang 29 agustus yo kesana lagi, pengen banget saya. bulan kemaren ga jadi, tmn nya malah PHP semoga kali ini bisa terlaksana, saya naik rencana cuma 2 orang doang bang, cari barengan nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Males kalo ke guntur lagi bang.. Capek :p

      Delete
    2. Males kalo ke guntur lagi bang.. Capek :p

      Delete
  17. ini sih udah kelas kakap,pengambilan gambar'a.TOP bgt daaah buat smua'a.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahhh bisa aja sih bang, Padahal cuman asal jepret aja.. memang alamnya yang mendukung.

      Delete
  18. kapan" ajak saya dong bang.

    ReplyDelete
  19. Keren om ceritanya, klo boleh gue mau minta temen yg kaya elo, kocak kayaknya haha

    ReplyDelete
  20. Next trip ke gunung mana bang?

    ReplyDelete
  21. Next trip ke gunung mana bang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih belum ada rencana bang, jadwal padat merayap.. huhuhu

      Delete
  22. Bang punya no contact pos penjaga Gunung Guntur??

    ReplyDelete
  23. Bang punya no contact penjaga pos Gunung Guntur ga??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Langsung datang on the spot saja bang, tapi ini ada kabar Gunung Guntur di tutup untuk mengantisipasi bahaya kebakaran pada musim kemarau.

      Delete
  24. Udah resmi di buka untuk pendakian dan camping tgl 12 kemarin.

    Tgl 6 november ada kah yang trip ke guntur? Kalo ada cari barengan bang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga ga ada kejadian gunung terbakar lagi ya bang

      Delete
  25. Udah resmi di buka untuk pendakian dan camping tgl 12 kemarin.

    Tgl 6 november ada kah yang trip ke guntur? Kalo ada cari barengan bang

    ReplyDelete
  26. asik banget baca cerita-ceritanya sampe-sampe daritadi terus baca satu-persatu :))

    kalau edit videonya pake apa mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau edit video aku pake Sony Vegas Pro mbak, Thanks ya udah mampir :D

      Delete
  27. Wah kmaren ane udah ke guntur... full ke kuras tenaganya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pendek pendek cabe rawit ya gunungnya..hahaha

      Delete
  28. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  29. a punten mau nanya,aa berangkat dr mana ? bisa kasih tau rute perjalanan dari bekasi gak?
    next trip ada rencana kemana lagi a ? libur natal atau tahun baru barangkali ada niatan, saya dan tim dari bekasi bisa join hehe
    salam pendaki.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dulu sih berangkat dari Jakarta, kalo dari bekasi tinggal naik bus tujuan garut terus turun di pom bensin tanjung.
      Libur natal rencana mau ke lombok, silahkan kalau mau gabung..heheee

      Delete
  30. bang ane akhir tahun mau ke guntur nih, kira2 gimana yaa ? soalnya kn musim hujan and than baru pertama kali juga ke guntur. tolong sarannya bang. thks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya cukup berhati hati aja bang terutama soal cuaca. Guntur gunung yang terbuka dan rawan jika cuaca tidak bersahabat, rawan kesambar petir :D

      Delete
  31. Bang.. mau nanya.. turun gunungnya berapa jam..??

    Abang kan turun jam 11, sampe pos pendakian/basecamp jam berapa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kami sampe tempat truk tambang pasir jam 14.30 kemudian langsung ikut truk pasir yang lewat terminal bus, ga pake mampir2 basecamp lagi mbak

      Delete
  32. Replies
    1. info jadwal buat hari jumat 11 maret ini dibuka atau ditutup ya bang? hehe

      Delete
    2. Kurang tau ya bangbro....hubungi aja langsung basecampnya

      Delete
  33. Bang setibanya di spbu tanjung kita harus jalan dulukah untuk dapat tebengan truk pasir? Trus kalo sudah dapat kita turun dimana?

    ReplyDelete
  34. Bang setibanya di spbu tanjung kita harus jalan dulukah untuk dapat tebengan truk pasir? Trus kalo sudah dapat kita turun dimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Turun di basecamp dulu registrasi pendakian trus kalau bisa lanjut ya naik truk lagi sampai penambangan pasir di kaki gunungnya

      Delete
  35. keren yaa pemandangan nya,,,tpi kira* pendakian nya di total brapa jm,,dari kaki ,, ke puncak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tergantung kekuatan kaki masing masing sih bang, sekitar 5 - 6 jam karena guntur ini gunung pendek tapi dengan medan yang berat.

      Delete
  36. subhanalloh ...keren keren fotonya....insyaAllah taggal 4 mau mendaki lagi,tapi malah jadi galau...mending cikuray atau guntur ya?,apalagi lagi hujan gini.enaknya gimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dilihat saja situasi dan kondisinya mbak, kalo view sih lebih indah guntur menurutku

      Delete
  37. Mas, ada postingan yang mirip sekali dengan postingan ini:
    http://explore1ndonesia.blogspot.co.id/2015/02/mendaki-gunung-guntur-pendek-tapi.html?m=1

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahhh bener banget mas, itu copas dari postingan saya disini. Foto juga asal comot dan di crop watermark setapak kecilnya.

      Delete
  38. Bang mau nanya dong, kalo pakai motor kesana bisa? Dan apa ada penitipan buat simpan motor disana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa dong mas, bisa dititipin di Basecamp pendaftaran nanti

      Delete
  39. waaah seru banget kayanya tuuh mas... rencana mei besok mau kesana sama temen kantor... antisipasi bawa payung biar engga di peluk sama sang matahari.. hhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyesss, jangan gengsi pake payung. Foto juga tambah fotogenik jika bawa payung, hiks

      Delete
  40. Bang estimasinya dong bang berapa jam jalan total?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo estimasi sekitar 4 - 6 jam dari spot tambang pasir terakhir yang posisinya paling atas mas

      Delete
  41. Keren bang ceritanya, rencana saya pngn ke Cikuray nih ajak temen" dijakarta, ya mudah"an mereka mau, nanti disana didampingin temen" yg digarut.. heheh maklum pemula :D mohon do'anya bang mudah"an pada mau diajak ke cikuray.. Salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Woyooo, udah saya bales disebelah ya bang..hehehe

      Delete
  42. Baru searching2 guntur eh nemu halaman ini. Keren banget deh makin buletin niat hehe doakan saya ya mas niatnya september mau kesana.. salam lestari

    ReplyDelete
  43. Baru searching2 guntur eh nemu halaman ini. Keren banget deh makin buletin niat hehe doakan saya ya mas niatnya september mau kesana.. salam lestari

    ReplyDelete
    Replies
    1. Persiapkan semuanya dengan baik mbak, semoga lancar pendakiannya nanti

      Delete
  44. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  45. bang kira2 dari pom tanjung ke basecamp berapa km?

    ReplyDelete
  46. Barusan minggu lalu ke Guntur. Untungnya lagi ga terlalu panas, malah sempet hujan pas di pos 3. Treknya beneran mantep, lumayan bikin kaki lemes :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Malah agak ngeri kalo hujan mbak. Badai dan petir selalu mengancam karena gunungnya yang sangat gundul

      Delete
  47. Kang boleh info untuk biaya simaksinya? dan apakah boleh untuk camp dipuncak 1 atau puncak bayangan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dulu sekitar 10 ribu per orang, entah kalau sekarang ya bang. Untuk tempat camp bisa di puncak bayangan, puncak 1, ataupun puncak puncak selanjutnya. Dipilih sesuai waktu dan fisik aja bang.

      Delete

Followers

Contact Form