Mountaineering

Gunung Semeru

4/23/2013setapakkecil


Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian mencapai 3676 mdpl dengan puncak yang dikenal dengan Puncak Mahameru. Secara admisnistrasi Gunung Semeru terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. Gunung semeru sendiri terletak dalam kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Transportasi

Surabaya – Malang – Tumpang – Ranupane

Estimasi Biaya

Bis Surabaya - Malang (Ekonomi)                          : Rp. 10.000
Terminal Malang (Arjosari) – Tumpang                   : Rp.    7.000
Tumpang – Ranupane                                             : Rp.  35.000
---- Untuk Angkutan dari Tumpang menuju Desa Ranupane menggunakan jeep dan akan mulai berangkat jika penumpang sudah mencapai 15 orang, dan estimasi biaya ini per bulan September 2012 ----

Jeep Dari Tumpang

Perjalanan dari Tumpang menuju Ranupane ditempuh kurang lebih 90 - 120 menit dengan menggunakan Jeep. Selama perjalanan hamparan indah lukisan alam seakan menyambut kedatangan kita. 

Perjalanan ke Ranupani

 Kaldera Tengger

Gunung Tengger Purba

Foto Keluarga

Perijinan

Perijinan untuk para pendaki pada tahun 2013 ini akan mengalami perubahan seiring dengan semakin besar minat masyarakat untuk mendaki semeru, maka dari itu pihak TNBTS akan membatasi pendakian per harinya. Keputusan ini juga tidak lepas dari kegiatan pendakian brutal dari salah satu merk perlengkapan outdoor pada akhir tahun 2012. Mulai bulan mei pihak TNBTS akan memberlakukan system booking online untuk memperoleh surat ijin pendakian. Untuk info lebih lanjut bisa berkunjung ke www.bromotenggersemeru.com

Rute Pendakian
Rute pendakian resmi adalah melewati desa Ranupane sesuai dengan peta di bawah ini :



Pendakian

--Ranupane – Ranukumbolo—

Ranupane

Para pendaki harus melapor terlebih dahulu ke post sektor Ranupane untuk pembelian tiket, penyerahan kartu keterangan sehat, KTP, dll sesuai dengan persyaratan pendakian.

Resort Ranupane

Rute pertama pendaki akan disambut dengan jalanan aspal yang berujung di gerbang masuk jalur pendakian yang sebenarnya.

Gerbang Pendakian

Setelah itu pendaki akan melewati jalan setapak kecil yang mulai masuk dalam lingkupan hutan. Kontur pendakian masih relative landai dengan jalur yang sudah tertata dengan baik sampai kita sampai di pos 1. Hal sama akan kita temui sampai kita melewati pos 2.

Jalur Awal

Jalur Pendakian

Pos 1

Beranjak dari pos 2 kita akan disambut dengan jalur tanah yang naik turun ditemani jurang disisi kiri jalur. Kurang lebih berjalan selama 2 jam kita akan bertemu dengan pos watu rejeng. Di lokasi ini jalur melipir sebuah bukit batu yang cukup tinggi dengan sebelah kiri jurang yang cukup dalam. Jika cuaca cukup baik maka kegagahan puncak Mahameru dapat kita saksikan dari sini.

Beranjak dari watu rejeng jalur pendakian tetep naik turun sampai kita di pos 3. Pos ini ditandai dengan sebuah bangunan yang telah roboh. Meninggalkan pos 3 kita akan langsung disambut dengan tanjakan curam kurang lebih sepanjang 50 meter, yang cukup menguras tenaga.


Pos 3


Di Atas Awan

Setelah berjalan 90 menit yang menguras tenaga, dari kejauhan akan tampak keindahan surga yang tersembunyi, yaitu Ranukumbolo. Danau yang bagaikan oase bagi para pendaki yang telah rela berjalan berjam jam. Sungguh lukisan alam yang sangat indah.

Ranukumbolo Dari Atas

Para pendaki biasanya bermalam terlebih dahulu di kawasan Ranukumbolo sebelum melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Satu keindahan jika kita bermalam terlebih dahulu di Ranukumbolo adalah kita dapat menikmati sunrise pagi hari yang sangat indah.

Sunrise

Sunrise Ranukumbolo

Pagi hari di Ranukumbolo suhu  membeku sampi -5⁰ Celcius, air dalam botol kami menjadi bongkahan es batu, bunga es tersebar di atas tenda kami dan hamparan rumput sekitaran danau. Sungguh fenomena yang sangat berkesan di pulau jawa yang panas bisa kita temui suhu dingin beku seperti layaknya di Eropa.

Suhu Minus

Es Batu


--Ranukumbolo – Kalimati –


Hari kedua setelah bermalam di pinggiran Ranukumbolo, kita melanjutkan perjalanan. Start awal kita langsung berhadapan dengan tanjakan cinta. Konon siapa yang melewati tanjakan ini tanpa menoleh kebelakang maka impian akan kekasih kita akan menjadi kenyataan, sedikit kisah tentang tanjakan ini terlepas dari bentuknya yang menyerupai love dari kejauhan dan cukup menguras peluh jika kita melewatinya.

Tanjakan Cinta

View Dari Tanjakan Cinta

Melewati tanjakan cinta kita akan langsung disambut dengan padang rumput luas yang biasa disebut dengan Oro Oro Ombo. Sayang kami kesini pada waktu musim kemarau, jika kita melintas pada musim penghujan padang rumput ini akan berubah menjadi padang bunga lavender yang sangat indah.

Oro Oro Ombo

Scream

Setelah berjalan kurang lebih 60 menit dari Ranukumbolo kita akan sampai di cemoro kandang, pintu awal kita akan kembali masuk ke dalam lebat hutan. 

Cemoro Kandang

Di jalur ini vegetasi hutan didominasi oleh pinus dengan jalur yang sedikit demi sedikit semakin menanjak sampai kita disebuah padang kecil dengan banyak ditumbuhi edelweiss yang biasa disebut pos jambangan. Dari sini kegagahan Mahameru telah jelas berdiri dihadapan kita.

Mahameru

30 menit berjalan kembali kita akan segera sampai di pos terakhir sebelum manggapai puncak Mahameru. Kalimati adalah dataran cukup luas beralaskan pasir dari bekas letusan Kawah Jonggring Saloka, dari sini puncak Mahameru menampakan keagungannya.

Kalimati


Kalimati adalah pos terakhir yang boleh dikunjungi oleh pendaki jika kita mematuhi persyaratan yang ditetapkan pihak TNBTS. Tetapi jika kita berkeras mendaki sampai puncak Mahameru, keselamatan masing masing pendaki bukan lagi menjadi tanggung jawab TNBTS.

Tanda Peringatan

Terdapat mat air bernama sumber mani jika mengikuti jalan setapak yang mengarah ke kanan di tengah sungai aliran lahar dengan waktu tempuh 60 menit PP. ini adalah sumber air terakhir yang bisa didapatkan para pendaki.

Jalur Ke Sumber Mani

Mata Air Sumber Mani


-- Kalimati – Arcopodo --

Dinihari setelah bermalam di kalimati, kita lanjutkan perjalanan. Para pendaki harus melakukan pendakian pada dihari karena kita harus tiba di mahameru pada pagi hari karena kurang lebih pukul 09.00 kita harus meninggalkan puncak, untuk menghindari perubahan arah angin yang dikhawatirkan mengirim semburan vulkanik kawah Jonggring Saloka ke arah para pendaki. Untuk para pendaki agar lebih memperhatikan waktu ini jika kita tidak ingin mempunyai nasih seperti “Soe Hok Gie” . Arcopodo berjarak 90 menit dari kalimati dengan jalur yang sangat curam dan berdebu. Pos arcopodo adalah dataran yang cukup untuk sekitar 8 tenda dan tidak terdapat mata air. 

Pos Arcopodo

Arcopodo adalah sebuah nama dari arca peninggalan majapahit yang masih terdapat di kawasan ini. Dahulu jalur pendakian tepat melewati arca ini, tetapi karena faktor alam dan untuk pelestarian arca pihak TNBTS merubah jalur pendakian seperti yang terdapat sekarang ini. Bagi Teman teman pendaki yang ingin mengetahui wujud dari Arcapada yang hilang bisa klik website : Cincin Api


-- Arcopodo – Batas Vegetasi --

Perjalanan menuju batas vegetasi semakin berat dan semakin curam dengan jalur yang penuh pasir dan berbatu. Beberapa meter sebelum kita mencapai batas vegetasi kita akan melewati jalur yang cukup sempit, berpasir, dan mudah longsor dengan kiri kanan mengapit jurang yang sangat dalam. Jurang inilah yang biasa disebut Blank 75. Jurang ini yang cukup banyak membuat para pendaki celaka, maka dari itu kita harus sangat berhati hati saat melewatinya terlebih pada malam hari.

Summit Attack


-- Batas Vegetasi – Mahameru --

Dari batas vegetasi jalur akan berubah vertical dengan kemiringan lebih dari 45 derajat. Jalur didominasi dengan lautan pasir berbatu, berjalan naik 2 langkah maka kita akan merosot kembali 1 langkah. Inilah dimana fisik dan tenaga kita benar benar di uji. 

Batas Vegetasi

Angin yang dingin, Rasa Lelah, Kantuk menjadi satu sungguh ujian yang sangat berat. Terus melangkah selama 5 jam atau tergantung dengan fisik pribadi masing masing kita akan segera sampai di puncak Mahameru.

Lautan Pasir Batu

Naik 2 Turun 1

Sunrise Tak Terkejar

Para pendaki tidak disarankan untuk mendekati kawah Jonggring Saloko, karena tanah yang labih dan bahaya gas beracun dan dilarang untuk mendaki dari arah selatan karena merupakan bukaan kawah dan arah aliran lahar.

Mahameru

Foto Keluarga

Puncak Abadi Para Dewa

In Memoriam Soe Hok Gie

Kawah Jonggring Saloko akan meletus setiap 15 – 20 menit dengan mengeluarkan awan panas atau gas beracun. Letusan kawah jonggring saloko merupakan hal yang menarik di antara biru langit bumi ini. 

Kawah Jonggring Saloko

Letupan Kawah


Semua Kenangan Tentangmu Mahameru..
Tak Akan Lekang Tertelan OlehWaktu..

Berikut ada Video perjalanan kami 

You Might Also Like

15 komentar

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. mantap, kapan2 harus ke sana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin... Tapi tetap bijaksana dalam pendakian. Bawa sampah turun, jaga kelestarian alam :)

      Delete
  3. kakak beruntung sekali bisa sampai Mahameru :(

    ReplyDelete
  4. keren...semangat membawa kalian sampai d puncak mahameru

    ReplyDelete
  5. jam eigernya tipe apa bro kalo boleh tau?

    ReplyDelete
  6. Kangen sama tukang semangka di Jambangan. 2600 mdpl bisa makan semangka fresh sambil lihat Mahameru dan dikelilingin edelweis :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jamanku dulu belom ada begituan..belom ada efek 5 cm... hahaha

      Delete
  7. Dulu sambil nungguin sunrise di Bromo ngeliatin Mahameru dari jauh cuma bisa ngebatin, "Suatu saat nanti aku mau lihat Bromo dari Mahameru". Dan kesampean tahun 2012. Alhamdulilaaaaahhhhh....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaahhh ini mbaknya udah berpetualang kemana mana kayaknya.. dari pucuk rinjani sampe semeru semua pernah :D

      Delete

Followers

Contact Form