Mountaineering

Gunung Munara - One Day One Hiking

2/27/2015setapakkecil


Entah kenapa setiap ada waktu luang aku sempatkan untuk browsing segala hal yang berkaitan dengan travelling. Klik dan klik aku buka satu persatu halaman web atau blog yang sekiranya menarik. Mencari suatu tempat travelling yang menawarkan keindahan dan belum banyak di ketahui oleh khalayak luas. Tiba tiba suatu blog mengarahkanku pada suatu Gunung bernama Gunung Munara.

Entah kenapa tiba tiba aku sangat tertarik dengan sebuah tulisan di salah seorang blogger yang menyebut Gunung Munara. Dia memberikan informasi bahwa Gunung Munara ini dekat dengan ibukota Jakarta, dapat di daki dalam satu hari saja dan yang terpenting adalah menawarkan keindahan yang sangat mempesona. Apalagi di blog tersebut terdapat foto foto Gunung Munara yang menawan terselip diantara kalimat kalimat racun yang sengaja di tulis sedemikian rupa oleh sang blogger.

Selesai membaca artikel tersebut aku semakin penasaran dengan Gunung Munara. Apa benar dengan pendakian sehari, tidak begitu jauh dari Jakarta ada Pemadangan seindah itu ???

Tak butuh beberapa lama aku pun segera mengumpulkan kawan kawan lain yang berminat untuk mendaki Gunung Munara. Foto foto indah pun menjadi racun bagi mereka, dan tak terasa sudah terkumpul 20 orang yang akan ikut mendaki. Jumlah paling banyak dalam perjalanan selama aku berkumpul dengan kawan kawan travelling di Ibukota ini.

Situs Gunung Munara

Kami menggunakan sepeda motor untuk mencapai titik pendakian Gunung Munara. Terletak di Kampung Sawah, Rumpin – Bogor yang berjarak tempuh sekitar 1.5 – 2 jam dari Jakarta. Cukup dekat bagi ukuran kami yang telah terbiasa dengan kemacetan. Kalian bisa ambil arah ke Parung kemudian berbelok kenanan menuju rumpin setelah itu gunakanlah GPS atau bisa aku sebut “Gunakan Penduduk Sekitar”, karena hal itu adalah hal yang paling mudah untuk mengetahui persis lokasi yang memang belum pernah kita kunjungi. Penduduk Parung dan Rumpin sudah sangat familiar dengan Gunung Munara, Ingat kawan “Malu bertanya sesat di jalan”.

Keadaan saat ini di kaki Gunung Munara telah dikelola oleh warga sekitar semenjak boomingnya gunung ini beberapa bulan terakhir. Tempat parkir, mushola, toilet, dan warung telah tersedia di kampung terakhir sebelum kita mendaki. Kita pun diwajibkan untuk membayar tiket sebesar 5 ribu kemudian harus di data dan wajib lapor ketika nanti waktu turun gunung. Terbayang sudah zaman melek informasi ini sangat mudah mempopulerkan sebuah tempat yang sebelumnya bahkan tak pernah terpikir untuk di kelola sedemikian rupa. Tapi dengan semua itu semoga masyarakat sekitar makin tergerak kegiatan ekonominya dan yang terpenting adalah tetap melestarikan Gunung Munara.

Cukup Dengan Tas Backpack

Untuk mendaki Gunung Munara tak perlu kalian membawa perlengkapan gunung yang lengkap seperti Jaket, tenda, tas keril, logistik untuk 3 hari. Cukup kalian bawa camilan secukupnya, air mineral satu botol karena gunung ini sampai puncak hanya membutuhkan waktu 1 jam saja.

Jalur mendaki cukup menanjak tetapi dengan kemiringan yang standar dan tidak terlalu ektrim, namun keadaan waktu aku kesini adalah tepat setelah hujan deras mengguyur sedari pagi. Jalur berubah bak kubangan lumpur licin dan lengket, persis tanah tanah kebon yang dibuat kubangan oleh kerbau petani. Bisa kalian bayangkan kita harus sangat berhati hati dalam melangkah agar tak terpeleset. Namun apa daya dengan lumpur seperti ini grip sendal pun tak mampu menahan berat tubuh. Sreeetttttt....brukkk “yahhh kotor...” aku pun terjatuh di tengah jalur berlumpur dan harus merelakan celana panjang penuh dengan lumpur lengket.

Jalan Sangat Becek

Di sepanjang jalur banyak ada sekitar 3 warung yang bisa kita jadikan tempat untuk melepas lelah. Tak ada salahnya membeli salah satu jajanan dari mereka untuk sekedar berbagai rezeki. di sepanjang jalur juga aku sering menemui pohon durian, namun sayang saat itu belum musim hanya nampak bakal buah durian saja yang masih kecil.

Cukup Licin & Menanjak

Di tengah perjalanan kita akan menemui sebuah tebing yang menjulang tinggi dengan akar akar pohon yang menggantung di sampingnya. Akar pohon berumur ratusan tahun ini membentuk sebuah lorong alami yang sangat indah. Sebuah fenomena alam yang sangat menarik dan tak ada salahnya kalian mengambil beberapa gambar yang kalian bekukan di frame foto.


Lorong Dengan Akar Pohon

Ada sebuah tebing batu miring yang dari bawah tampaknya dapat kita panjat. Akhirnya dengan satu komando satu persatu menaiki tebing batu ini. Namun tak seperti yang dilihat sebelumnya, untuk bergerak ke atas ini sedikit diperlukan nyali. Yaa... nyali untuk berpijak batu tipis di ketinggian dengan kemiringan yang cukup menantang.

Tebing Pertama

Tebing batu ini dinamakan batu belah, karena ada 2 tebing berdampingan yang terpisah oleh patahan atau jurang yang cukup dalam. Tebing batu pertama ini cukup ekstrim untuk kita panjat karena sebelum puncak tebing akan ada tebing vertikal yang kemiringannya hampir 90 derajat. Di titik ini nyali kita benar benar di uji karena kita harus pandai untuk memilih pijakan dan fisik yang cukup kuat untuk naik ke atas.


Tebing Kedua

Untuk tebing batu kedua dengan kemiringan yang hampir sama namun disini telah terpasang webbing yang dapat kita jadikan pegangan tangan untuk terus melangkah ke atas. Walaupun dengan kemiringan ekstrim dengan bantuan webbing kita dapat dengan mudah naik atau turun namun tetap nyali yang bermain di setiap ketinggian seperti ini.

Pemandangan di puncak tebing batu ini sungguh mempesona. Sejauh mata memandang nampak warna hijau dari persawahan di daerah Rumpin dan atap atap rumah yang bagaikan dadu kecil di permainan monopoli. Puncak tebing kedua sangat sempit hanya memuat sekitar 4  - 5 orang saja, kita harus berhati hati disini karena selepas batu ini jurang dalam telah menanti jika kita lengah.

Puncak Batu Belah
View Puncak Batu Belah 2

Pada mulanya aku berpikir jika tebing batu ini adalah puncak dari Gunung Munara namun setelah menoleh ke belakang di batu belah ini nampak tebing batu yang jauh lebih tinggi lagi. Aku salah perkiraan, seharusnya puncak bisa kita tempuh dari batu belah ini sekitar 15 menit lagi namun dengan waktu yang semakin sore aku urungkan untuk berkunjung ke puncak Munara.

Awas Terjatuh Ke Jurang


Untuk terakhir dapat aku katakan jika Gunung Munara ini adalah Gunung yang bisa kalian jadikan alternatif pendakian serta Gunung yang tepat jika kalian semua tak mempunyai banyak waktu untuk mendaki gunung di atas 2000 mdpl yang membutuhkan waktu berhari hari. Hanya perlu 1 jam untuk sampai puncak, tak perlu membawa logistik berlebih kalian sudah dapat menikmati ketinggian dan keindahan yang menawan. Gunung Munara pasti akan memberi kalian pengalaman pendakian baru yang berbeda, dapat dipastikan aku akan kembali.

You Might Also Like

47 komentar

  1. Pasti racun dari Jalan Pendaki yak? *so tau gitu haha
    Padahal Munara dekat sama sekolah gue ngajar, tapi belum sempat ke sana. Okelah, kapan-kapan :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kesana deh cepetan keburu lari tuh Munaroh.... :p

      Delete
    2. mau nanya,,ada jadwal resmi gak sih buka/tutupnya jam berapa,,rencana mau naik pas subuh-subuh om.

      Delete
  2. Tau deh yang kemarin ke Jonggol nyari bapaknya Wakwaaawww haha

    ReplyDelete
  3. Tau deh yang kemarin ke Jonggol nyari bapaknya Wakwaaawww haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nih yg komen2 mulu gw doain jadi jodohnya si wakwawww

      Delete
  4. Bang mau nanya, apa ada pemandunya buat mendaki ke atas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa minta anter anak2 yang jaga retribusi tiket mbak...tapi jalan sendiri pun aman kok, jalan jelas cuman 1 jam sampe puncak.

      Delete
  5. weh, di Rumpin ternyata ada tempat keren, selama ini gue cuma tau gunung bunder doang, hadeuh bener bener ketinggalan informasi nih gue

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya udah ayok cepetan kesana, keburu kabur tuh gunungnya :p

      Delete
  6. Keracunan di Japen dengan view cerahnya yang wow. Keracunan disini dengan view mendung dramatisnya. Yah tapi sayangnya belom ada yang ngajak aku kesana bang, kesian kan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yahh kenapa g bilang, pasti abang ajak ke pelaminan...wkwkwkwk

      Delete
    2. Munara itu disebelah mananya pelaminan bang?

      Delete
    3. Deketnya kantor KUA... haha

      Delete
    4. Hadeeeh, udeh sana nikah bang buruan. Keburu kabur tuh KUA-nya xp

      Delete
  7. Nice, ini sangat menarik.
    terima kasih infonya.. salam lestari

    ReplyDelete
  8. Minggu depan sblm puasa inshaallah naik kesana, doain ya. Hehehe :D

    ReplyDelete
  9. Thanks info nyaaa 😊

    ReplyDelete
  10. bang, ane mau nanya nih kalo rute nya lewat mana ya kalo dari depok ?
    perlengkapannya emang harus pake tali gitu bang buat naeknya?
    terus kalo gapake tali gitu bisa gaak bang?
    sorry nih banyak nanya bang ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. soalnya ane pengen naek nih bang abis UKK :D

      Delete
    2. Ikutin arah ke Parung kemudian ambil arah ke Rumpin, abis itu pake GPS (Gunakan penduduk sekitar) :p , tali tali itu udah ada diatas sana bang, jadi tinggal jalanin aja.

      Delete
    3. kalo kearah rumpin dari mall parung kemana lagi bang ? :p
      ohh talinya udah ada diatas tohh :v

      Delete
    4. Patokannya pasar parung, ada petunjuknya kok disana

      Delete
    5. makasih banyak bang :D makasih bang :v

      Delete
  11. Gunung munara sama gunung batu jaraknya deketan ga sih bro?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jauh banget mas, tapi sama sama one day one hiking :D

      Delete
  12. Yaampun bang selama ini gua daki gunung beribu ribu mdpl tp yg ini blm pernah didaki karna baru tau . Abang sih gk ngajak hahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kamu sih ndakinya terlalu tinggi jadi ga keliatan :p

      Delete
  13. Alternatif yang bagus sambil nunggu Desember ke Lawu, makasih banget infonya... its taste really good hahahaa
    THX Gan :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Daripada menunggu yang pasti daki saja munara gunung imut imut ini mbak :D

      Delete
  14. Klo yang saya pahami Dari tulisan di atas. Masih Ada puncak utamanya yang belum di panjat. Fotonya yang sebelah mana ya puncak tertingginya? Apakah jalurnya lebih ekstrim Dari jalur sebelumnya?. Tracnya klo musim kering gimana apakah tetep lembab. APA berdebu kaya gunung batu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama nambah pertanyaan lagi klo puncaknya sempit klo. Hanya cukupcukup 4-5 orang . berarti untuk mencapai puncak harus bergantian ya. INI pertanyaan panjang yang jawabanya ya atau tidak. Tapi tolong di kasih penjelasannya. Terimakasih

      Delete
    2. Puncak utamanya masih berada sekitar 15 menit dari batu belah ini, saat itu saya tidak sampai puncak karena waktu yang sudah terlalu sore dan memutuskan untuk segera turun saja. di puncak batu belah memang cukup sempit dengan tebing yang langsung menganga di bawah, oleh karena itu alangkah baiknya harus bergantian di atas puncaknya.

      Delete
  15. bang numpang tanya
    ente berangkat dari jakarta ke gunung munaranya jam berapa ? kalo berangkat malem disana ada penginapan ga yang murah hehe :D
    rencananya Insya Allah abis lebaran Idul Adha mau kesana bang :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berangkat siang waktu itu bang, disana ga ada penginapan karena memang gunung ini bukan daerah wisata malah terkenal gunung bagi para peziarah. Sebaiknya datang pagi atau sore karena pemandangan bakal lebih adem dan banyak warna :)

      Delete
    2. okeee terima kasih bang :)
      next time ada rencana kemana lagi bang ?

      Delete
    3. Rencana sih mau ekplore jatim dulu bang, yuk gabung :D

      Delete
    4. Insya Allah nanti deh bang soalnya masih ada kerjaan :D

      Delete
  16. Terima Kasih Infonya
    Semoga Sukses Dan Diberi Kesehatan Selalu

    ReplyDelete
  17. Subhannallah bgt ya ka. Oh iya ka kalau sama gunung batu lebih bagus mana ya ka?ditunggu ya infonya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagusan Gunung Batu mbak, tapi tergantung masing masing pribadi juga sih :p

      Delete
  18. Bang enaknya kalo camp di pos berapa biar deket sama puncak?

    ReplyDelete

Followers

Contact Form