Travelling

Tanjung Aan Dan Bukit Merese

2/18/2016setapakkecil


Desember yang biasanya identik dengan suasana hujan kali ini datang dengan suasananya yang sedikit berbeda. Hujan yang tak kunjung datang di akhir tahun ini tampaknya juga akan berpengaruh terhadap pola pikir para pecinta perjalanan. Begitu pun dengan saya yang menjadikan salah satu pantai cantik di Lombok ini menjadi wishlist tempat yang harus dikunjungi sebelum tahun 2015 pergi.


Bertepatan dengan hari Natal di akhir tahun 2015, aku memacu kendaraan di tengah kawasan wisata di lombok tengah yang terkenal di kalangan para bule. Kuta, tapi ini bukan pantai kuta yang ada di Pulau Dewata melainkan pantai yang menjadi tujuan wisatawan ke pulau Lombok selain menuju Gili Trawangan.

Deretan cafe dan resto berjejer manis menjajakan sajiannya masing masing yang tentunya bertuliskan dengan kata kata internasional. Hilir mudik para pendatang luar negeri nampak menghidupkan gairah ekonomi, mungkin itulah sedikit gambaran mengenai keadaan kuta Lombok.

Dan pantai kuta lombok yang tersohor pun ada di depan mata, banyak para wisatawan lokal tampak berkerumun di sebuah tugu bertuliskan “Pantai Kuta Lombok”, nampaknya mereka seakan memburu foto kenangan untuk kepuasan jika sudah pernah mengunjungi Kuta Lombok.

Tapi bukan kuta sebenarnya tujuanku kali ini, namun pantai Tanjung Aan. Pantai yang hanya berjarak sekitar 3 km dari pantai kuta ini menyajikan pemandangan yang tak akan bisa kita dapatkan di daerah Kuta.

Tanjung Aan dan Bukit Merese Di Belakangnya
Berpatokan dengan papan penunjuk disetiap persimpangan jalan aku terus memacu kendaraan menuju tanjung aan. Dan benar saja tak sampai 15 menit aku sudah memasuki areal tanjung aan.

Sekilas pantai tanjung aan memiliki garis pantai yang panjang dan melengkung hingga membentuk sebuah teluk yang sangat indah. Setelah memarkirkan kendaraan aku coba untuk melangkahkan kaki lebih jauh lagi.

Laut tanpa ombak itu pertama kali yang aku lihat di pantai ini, bagaimana tidak sepanjang pantai yang terlihat hanya air laut tenang setenang kolam. Kontur pantai sangat landai dan kedalaman air laut yang dangkal membuat pantai Ini benar benar tempat yang sangat cocok untuk memanjakan diri.

Pasir Merica
“Bless...Blesss” kakiku masuk ke dalam gumpalan pasir tebal yang terdapat di sepanjang pantai. Pasir disini memang agak sedikit kurang padat sehingga menyulitkan kita berjalan. Namun salah satu yang menarik di pantai ini adalah pasir yang berbentuk butiran seperti merica. Namun tidak sepanjang pantai kita akan bertemu dengan pasir merica ini melainkan juga akan menemui pasir sehalus tepung di sebelah timur dari garis pantai ini. Dan ini pun yang menjadi keunikan lain dari tanjung aan.

Dikejauhan tampak beberapa bilah kayu yang disusun sedemikian rupa, begitu aku dekati ternyata balok kayu yang tersusun ini adalah sebuah ayunan yang menancap di tengah tengah air laut yang dangkal.

Ayunan ini menjadi objek yang eksotik untuk dijadikan sebuah bingkai foto. Bagaimana tidak, dimana lagi ada ayunan menancap di tengah laut dengan background pemandangan yang luar biasa seperti di tanjung aan ini?


Yakin Gak Mau Maen Ayunan Disini?
Dan ada lagi yang menarik dari pantai ini yaitu Bukit Merese. Bukit yang menjorok ke tengah laut ini adalah bukit yang sedang ngehits akhir akhir ini di lini massa Instagram. Banyak sekali foto foto indah yang memperlihatkan bukit hijau selayaknya bukit teletubbies, dan siapa sangka bukit nan indah ini masih satu kawasan dengan Tanjung Aan.

Akses menuju atas bukit merese adalah di sebelah kanan pantai tanjung aan, dengan mata telanjang pun kita dengan mudah melihat bukit ini, yaa karena bukit ini mengapit sebelah kanan sehingga menjadikan pantai tanjung aan menjadi sebuah teluk yang sangat indah.

Mendaki Bukit Merese
Membayangkan sebuah ketinggian membuatku semakin bersemangat, karena dalam pikiran pasti di atas sana aku akan menemukan pemandangan spektakuler yang tak bisa aku lihat dari dataran rendah seperti tempatku berdiri saat ini.

Bukit yang tak seberapa tinggi ini sukses membuat nafasku ngos ngosan tak beraturan, entah karena umur yang semakin tua atau memang matahari yang terlampau panas. Apalagi melihat si Evi dan Bayu yang tampak keluar keringat sebesar biji jagung.

Pantai Tanjung Aan Dari Ketinggian
Berjalan perlahan lahan akhirnya aku yang pertama tiba puncak bukit merese ini. mataku takjub melihat pemandangan yang ada di depan mata. Tak kusangka foto foto di Instragram yang menampilkan bukit ini kalah indah dengan bukit merese yang aku datangi langsung.

Karena memang “Foto bisa menipu karena tempat yang asli jauh lebih indah dari yang kau lihat di sebuah bingkai foto”.

Sedikit pegal dan ngos-ngosan akan sirna ketika mata anda akan dibuat takjub oleh pemandangan di atas bukit. Kelok-kelok bukit khas perbukitan hijau di new zealand dapat kita saksikan dari atas bukit ini, khususnya ketika musim tidak sedang kemarau. Selain itu dari atas Bukit Merese kita dapat menikmati Pantai Seger di sebelah barat, Batu Payung dan Gili Anak Anjakan di sebelah timur yang menambah kesempurnaan pemandangan

Pemandangan Epic Dari Bukit Merese

Landscape Menakjubkan 
Laksana di dunia lain" , itu yang saya rasakan saat berada di puncak bukit Merese. bagaimana tidak, sejauh mata memandang tak ada hal lain selain "Keindahan Alam". Ditambah angin sepoi sepoi yang menghalau panasnya sinar matahari.

Dibawah atau di balik perbukita merese ini sebenarnya tersembunyi banyak sekali pantai pantai indah yang belum terjamah. Namun karena terjalnya tebing bukit merese ini menikmati dari ketinggian saja adalah pilihan yang paling bijak.

Tiduran Santai
Rumput rumput hijau di bukit ini sangat menggoda kita untuk berguling guling diatasnya. Eitts tapi awas jangan asal berguling saja amati sekeliling karena bukit ini juga sering dipakai untuk menggembala sapi. Gak lucu karena kalau lagi asik tiduran di rumput nan indah ini tiba tiba kita menyentuh tai sapi J

Tak Akan Pernah Terlupa
Duduk duduk sore sambil berbincang bincang bersama kawan kawan di atas bukit merese menikmati sore ini adalah pengalaman yang mungkin tak bakal kami lupakan.

Jadi bagaimana dengan kalian, gak iri kalian melihat foto foto diatas? Ayo segera datang ke Lombok dan nikmati lah pesona Pantai Tanjung Aan dan Bukit Merese.

You Might Also Like

11 komentar

  1. Cakeeeeeeppppppppppp, tapi kesananya nanti aja sekalian kalo ada yang ngajakin ke Rinjani #anaknyanggakberanijalanjalansendiri #takutnyasar :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keburu ubanan kalau nunggu ada yang ngajak ke Rinjani :p

      Delete
  2. waaah, tetep cerah yah meski bulan desember

    ReplyDelete
    Replies
    1. Musim hujannya mundur teratur mbak, kulit jadi gosong deh

      Delete
  3. kalau dari bandara lombok ke bukit merese jauh tidak? atau kalau dari gili trawangan ke tanjung aan jauh tidak?? naik kendaraan apa baiknya????

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau dari Bandara dekat kok, cuman 30 menit saja dan bisa diakses dengan mobil, motor, atau ojek dari Bandara. Kalau dari Gili Trawangan ke Tanjung Aan itu yang jauh banget karena beda arah.

      Delete
  4. bukit merese memang keren... apalagi sunset nya, mantap! yg bikin pusing kalo bawa tamu pnerbangan jam 19.30. diajak ke airport jam 18.00 blum mau. gegara sunset jadi lupa waktu...hadeh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, memang bukit merese bisa bikin lupa waktu..gak cukup hanya sebentar kalau kesana

      Delete
  5. Kalau dari daerah senggigi ke sini sekitar brapa menit ya 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari senggigi sekitar 2 jam mbak, lumayan jauh

      Delete
  6. dari senggigi kesana naik motor bisa kan ya mas?

    ReplyDelete

Followers

Contact Form