Memotret matahari terbit atau biasa yang kita sebut sunrise memang merupakan suatu kepuasan tersendiri, butuh pengorbanan yang lebih daripada dibandingkan mengabadikan momen di siang hari. Mencari lokasi yang tepat, bangun lebih awal sembari mempersiapkan alat fotografi di dalam kegelapan. Apalagi jika kita ingin mengabadikan sunrise di puncak gunung, ini lebih membutuhkan pengorbanan karena hawa dingin yang menusuk tubuh, keengganan kita meninggalkan kehangatan di sleeping bag, dan perjalanan menuju ketinggian yang pasti berat karena kita harus memanggul tas keril di tambah peralatan fotografi yang tak sedikit.
Gelap yang mulai pergi beriringan
dengan matahari yang mulai bersinar memunculkan warna warna ajaib yang hanya
muncul sekejab dalam setiap harinya. Awan bergelombang bak kapas yang menutupi
lembah, siluet siluet pepohonan tampak anggun berpadu dengan warna jingga yang
muncul, semua itu tampak mengajak kita untuk segera mempersiapkan kamera dan
mengabadikan semuanya.
Namun seringkali yang kita lihat
pada pagi hari tak dapat kita abadikan secara maksimal dalam sebuah bingkai
foto. Foto terkesan datar dan warna warna ajaib pun hilang, apa ada yang salah
?. Memang kamera memiliki banyak kekurangan dibandingkan sensor mata kita yang
jelas jauh lebih sempurna, oleh karena itu kita harus memahami dasar dasar
fotografi untuk memperoleh hasil yang cukup baik. Dan semoga sedikit tips ini
bisa bermanfaat bagi kalian yang ingin mencoba menjadi sunrise hunter di atas
gunung.
1. Cari
Referensi
Sebelum kita menentukan tujuan kita
mencari spot memotret sunrise ada baiknya kita mencari referensi foto terlebih
dahulu entah itu dari google, instagram dan sosmed lainnya. Disini kita tidak
bertujuan untuk meniru fotonya, tapi coba mencari gambaran bagaiman kondisi
pemotretan nantinya, ada apa saja disana, objek apa saja yang bagus untuk kita
tampilkan dalam frame foto.
2. Siapkan Peralatan
Fotografi
Kita bisa menggunakan kamera poket,
ataupun DSLR. Tapi kamera poket memberi sedikit keuntungan jika kita pergi ke
gunung karena dengan bobot yang lebih ringan akan lebih mengurangi berat barang
bawaan kita. Begitupun dengan lensa akan kurang lebih mempengaruhi hasil foto
yang akan kita dapatkan. Contohnya adalah dengan lensa wide kita akan
mendapatkan latar belakang matahari terbit dengan latar depan yang lebih lebar,
jika lensa tele kita akan mendapatkan bulatan sempurna dari sang matahari
ataupun cukup dengan lensa kits seperti saya (Hanya punya ini, hehe) sudah
cukup tampil rapi dalam mengabadikan sunrise. Kamera yang aku bawa adalah Canon
650 D dan GoPro Hero 4 Silver.
Ini merupakan alat pendukung yang
biasa berguna jika dibawa untuk kegiatan outdoor. Peralatan sepele tapi
menentukan hasil dari foto kita. Contohnya adalah filter CPL yang berguna
meningkatkan saturasi dan membirukan langit. Filter UV untuk melindungi lensa serta filter filter lainnya
seperti GND, ND.
Jangan menyepelakan perlengkapan
satu ini. Karena dengan tripod akan memberikan kestabilan kita dalam memotret maka
hasil yang didapatkan pun jauh lebih baik. Namun kekurangannya adalah berat
tripod itu sendiri karena akan berpengaruh terhadap barang bawaan kita saat
naik ke atas gunung.
Setidaknya butuh 2 cadangan baterai
untuk melakukan aktifitas fotografi outdoor terutama di atas gunung yang
bisanya membutuhkan waktu pulang pergi minimal 2 hari. Di gunung juga pasti tak
ada sumber listrik yang dapat kita gunakan, tak enak rasanya jika kita sedang
asik memotret tiba tiba kamera kita mati akibat kehabisan baterai.
Satu lagi perlengkapan yang harus
diperhatikan adalah memory karena dalam kegiatan outdoor hal ini sangat
berpengaruh di gunung. Dari pengalaman aku membutuhkan kira kira 2 – 3 GB per
hari hanya untuk menyimpan foto apalagi jika kita gemar menyimpan foto dalam
format raw.
3. Bangun
Lebih Pagi
Setting jam alarm sekitar jam 4
pagi, dan usahakan langsung bangun jangan terlena dengan kehangatan sleeping
bag di dalam tenda. Dengan bangun lebih pagi kita dapat mempersiapkan semua
dengan lebih baik mulai dari kamera, posisi pengambilan maupun spot foto.
Beberapa menit sebelum matahari
benar benar keluar, biasanya alam akan menampilkan atraksi paling menariknya
yaitu keluarnya warna warna ajaib.
Warna Warna Ajaib |
4. Pergunakanlah
Tripod
Penggunaan tripod untuk berburu
sunrise adalah merupakan hal yang bisa aku katakan wajib, karena tripod akan
membantu kita mendapatkan shutter tanpa goyang dan konsekuensinya adalah foto
yang kita dapat pun akan tampak lebih tajam. Kondisi pagi hari dengan cahaya
yang masih minim akan menuntut kita melakukan shutter dengan kecepatan lebih
lambat.
Dengan tripod kita bisa melakukan
shutter dengan iso rendah, bukaan yang kita inginkan dan yang pasti bebas
goyang dan noise. Jikapun kita tak membawa tripod bisa juga menggunakan batang
kayu atau batu untuk membantu menstabilkan kamera kita. Jadi tak ada salahnya
membawa beban lebih ke gunung asal mendapatkan hasil foto yang maksimal.
5. Pilih Setting Auto Atau Manual
Ini adalah sebuah pilihan namun menentukan hasil akhir dari sebuah foto. Jika kalian pengguna DSLR pasti aku sarankan memilih setting manual karena mempunyai banyak kelebihan dibandingkan setting Auto. Karena dengan Set Manual kita dapat mengeksplorasi hasil foto sesuai dengan keinginan. Pagi yang masih minim cahaya menuntut kita untuk menggunakan speed rendah dan mungkin angka ISO yang sedikit tinggi. Maka dari itu dengan set manual kita dapat menyesuaikan Shutter speed, bukaan lensa, maupun ISO dan hasil foto yang di dapatkan pun aku rasa lebih berwarna dibandingkan set Auto.
Atur Shutter Speed, Aperture, dan ISO |
6. Format JPEG Atau RAW
Untuk kalian yang mempergunakan
kamera DSLR pasti tak asing dengan format file foto ini. Perbedaannya adalah
jika JPEG adalah format dimana hasil foto yang kita dapatkan sudah diolah
terlebih dahulu oleh kamera sedangkan RAW adalah format mentah yang belum
melalui proses editing dari kamera.
Kondisi pada pagi hari yang bisa
berubah dengan cepat format RAW adalah yang terbaik karena dari format ini
nantinya kita bisa merubah white balance, kontras, saturasi, yang sesuai pada saat proses editing.
Atau jika kalian tak perlu repot
dan menyerahkan proses editing pada aplikasi Instagram atau VSCO Cam, hehe . .
maka format JPEG tampaknya paling mudah untuk kita terapkan. Cukup kalian
setting white balance posisi shade atau cloudy kalian akan mendapatkan foto
yang lebih halus dan cocok dengan kondisi pagi. Jangan menggunakan mode auto
white balance karena sensor kamera akan menghasilkan foto dengan warna yang
lebih kebiruan.
Pilih Format JPEG atau RAW |
7. Cari Komposisi
Terbaik
Dalam dunia fotografi ada istilah
aturan 1/3, Aturan ini membagi frame menjadi beberapa bagian dengan garis
khayalan horizontal. Intinya bagaimana cara kita meletakkan subjek yang akan
kita foto agar lebih menarik saja. Contohnya seperti ini tidak meletakkan
subjek foto di tengah gambar makan membuat orang yang melihat foto kita tidak
terpaku hanya pada subjek dan berkesempatan untuk lebih mengeksplore sudut lain
di dalam foto.
Kamera keluaran terbaru saat ini
sudah memberikan fitur garis pembagi di live view untuk mempermudah kita
menempatkan subjek sesuai dengan aturan 1/3.
Untuk lebih memfokuskan orang yang
melihat foto terhadap objek yang ingin kita tonjolkan kita bisa memanfaatkan
bantuan dari objek yang ada di sekitar untuk dijadikan frame alami. Contohnya seperti
pohon, ranting, tebing, daun dan lain lain.
Yang perlu diperhatikan adalah
pemilihan objek frame yang berwarna lebih gelap dari objek utamanya, ini
bertujuan agar orang tak beralih pandangan melihat frame daripada objek
utamanya.
9. Siluet
Karena perbedaan kontras yang cukup
tinggi pada pagi hari untuk menghasilkan foto siluet yang indah tak terlalu
sulit. Cukup mencari objek siluet seperti pohon, tebing atau orang kemudian
jepret dengan tripod ... tadaaaa...foto spektakuler pun kita dapatkan.
Siluet Pagi |
10. Narsis
Ini satu tips yang tak boleh kita
lewatkan. Pemandangan pagi yang sangat indah sayang jika kita lewatkan tanpa
ada wajah kita di salah satu frame foto kita. Untuk menghasilkan foto personal
berlatar belakang matahari terbit kita harus bisa mengetahui exposure
background matahari terbit (yang biasanya selalu lebih terang) dan juga
exposure personal (yg biasanya lebih gelap). Karena kalau tidak klop, bisa jadi
matahari terbitnya terlihat sempurna tapi foto orangnya jadi siluet, atau foto
orangnya sempurna tapi belakangnya cuma putih. Untuk mengakalinya kita bisa
menggunakan cahaya flash external atau cahaya lampu.
Pose Di Antara Sunrise Tak Boleh Kalian Lewatkan |
11. Banyak
Berdoa
Hahahaha.. iya kalian harus banyak
berdoa agar pagi kalian cerah tanpa halangan sedikitpun. Karena kita tahu
sendiri yang namanya gunung pasti mempunyai keadaan cuaca yang tak bisa kita
tebak. Terkadang kabut tebal, hujan badai merusak pagi kita di gunung yang
hanya membuat kita meringkuk di dalam tenda.
Jangan Bersedih, Maka Alam Pun Membalas Dengan Keindahannya |
***
Semoga sedikit tips di atas bisa menjadi referensi atau setidaknya menjadi sedikit acuan untuk kalian para Sunrise Hunter di atas ketinggian. Tips diatas berdasarkan pengalaman saja dan jika mungkin ada kesalahan mohon dikoreksi untuk masukan bersama. Karena aku hanya sebatas newbie di dalam dunia fotografi dan masih perlu banyak belajar lagi dari kalian yang lebih hebat :)
Akhir Kata Happy Travelling, Keep Safety and Bebas Polio.. Woyooooo
7 komentar
Mitra303 | Bola Online | Agen SBOBET | Agen Poker | Agen IBCBET | Agen Judi
ReplyDeleteAgen Judi
Bandar Judi
Agen Bola Online
Bandar Bola
Agen SBOBET
Agen Casino
Agen Poker
Agen IBCBET
Agen Asia77
Agen Bola Tangkas
Prediksi Skor
Prediksi Skor MANCHESTER
UNITED VS CLUB BRUGGE KV 19 Agustus 2015
Prediksi Skor RAPID VIENNE VS
SHAKHTAR DONETSK 20 Agustus 2015
Prediksi Skor DINAMO MINSK VS FC SALZBOURG 20 Agustus 2015
Menarik sekali, trimakasih tipsnyavbang
ReplyDeleteTerima kasih banyak juga bang udah mampir :D
DeleteCucookkk...... nice info....
ReplyDeleteThanks yaa udah mampir :)
Deletefoto nya bole izin share di proposal paket wisata saya..jika bole mohon reply ya mas
ReplyDeleteBoleh saja mas asal watermark jangan dihilangkan ya dan kalau bisa dikasih informasi sumbernya :)
Delete