Travelling

Situ Patenggang - Kisah Cinta Dewi Rengganis

1/23/2015setapakkecil


Udara sejuk pagi itu masuk di sela sela jendela mobil yang terbuka. Sengaja AC aku matikan, gas aku tancap perlahan untuk lebih bisa menikmati perjalanan kali ini. Dingin, tenang dan damai itu yang pertama kali aku rasakan ketika tiba di daerah ciwidey. Warna hijau dari pepohonan tinggi dan pohon the banyak mendominasi di kawasan ini. Menambah segar mata yang selama ini seakan terbiasa dengan pemandangan beton beton yang menjulang tinggi. Sajian ini yang akan kita dapatkan sebelum tiba di kawasan danau bernama Situ Patenggang.

Jalan meliuk liuk membelah perkebunan teh, sinar sang surya tampak begitu hangat menyapa, kabut pagi itu pun tampak belum tampak. Aku pun mencari tempat untuk memarkir mobil, kurang pas rasanya jika kita berlalu saja tanpa menikmati suasana ini lebih lama. Teman teman langsung berhamburan keluar menuju ke tengah perkebunan teh, aku pun berlari lari kecil mengejar mereka sambil jemari tangan aku rentangkan hingga bersentuhan dengan embun pagi yang masih menempel di pucuk pucuk pohon teh.


Semburat Cahaya Pagi

Untuk lebih bisa menikmati pemandangan aku menuju sebuah bukit kecil. Di atas bukit kecil ini aku bisa memandang lepas kebun teh yang indah ini. Rancabali nama perkebunan teh ini, mempunyai ketinggian 1600 an mdpl menjadikan tempat ini sejuk khas dataran tinggi. Sungguh indah tempat ini kebun teh tampak seperti “Crop Circle” dengan garis garis tegas membelah pohon pohon teh dengan tinggi yang seragam. Jalan setapak setengah meter malang melintang diantara pohon pohon teh. sekilas tampak seperti taman sesat jika kita memandang dari atas bukit.


Taman Sesat Di Kebun Teh

Puas menikmati pagi di kebun teh ini aku pun kembali menarik gas mobil dan segera meluncur kembali. Tak beberapa lama gerbang  dengan tulisan Situ Patenggang menyambut kami. perkebunan teh tetap dijumpai di kawasan ini. Tampak dari kejauhan situ patenggang menampakkan wujudnya. Dari atas situ patenggang tampak indah diantara hijau daun daun teh, seperti mangkuk raksasa berisi air yang di tengahnya terdapat pulau berbentuk hati “Love”.


Situ Patenggang
Nama Populer yang digunakan sebagai nama danau ini sebenarnya ada 2, pertama yaitu “Situ Patengan” dan yang kedua adalah “Situ Patenggang”. Kedua nama tersebut memiliki pilosofi tersendiri yang menunjukan identitas situ serta saling memiliki keterkaitan . Apabila wisatawan menyebutnya “situ Patengan” hal ini mengacu kepada nama desa dimana danau ini berada. Nama “Patengan” berasal dari bahasa Sunda “Pateangan” yang artinya saling mencari. Sedangkan nama “Patenggang” sendiri yang juga dari bahasa Sunda yang artinya terpisah dari jarah ataupun waktu. 
Konon, kedua nama di atas menceritakan sebuah kisah sepasang kekasih yang saling mencintai. Mereka bernama Ki Santang dan Dewi Rengganis. Ki santang adalah keponakan dari Prabu Siliwangi, seorang raja Padjajaran yang arif dan bijaksana. Sedangkan Dewi Rengganis adalah seorang garis desa yang hidup di sebuah pegunungan. Keduanya memiliki ikatan kasih yang sangat kuat namun terpisah oleh jarak dan waktu (konon mereka terpisah akibat peperangan yang sangat lama). Karena perasaan dan kasih sayang yang begitu besar antara keduanya, akhirnya mereka berupaya untuk saling mencari, hingga pada suatu hari dipertemukan di sebuah batu besar. Batu tersebut dinamakan batu Cinta. Setelah pertemuan itu, singkat cerita Rengganis meminta Ki Santang untuk dibuatkan sebuah danau dimana terdapat pulau kecil di tengahnya. Karena cinta Ki Santang yang begitu mendalam, akhirnya ia mengabulkan permintaan Dewi Rengganis. Sekarang daratan kecil ini bernama pulau Sasuka atau dalam bahasa Indonesia bernama Pulau Asmara.(Sumber).
Batuan Di Tengah Danau
Perahu 

Sepi dan tenang suasana pada saat aku datang kesini. Entah kenapa bisa sepi seperti ini? Padahal ini hari libur, atau aku yang terlalu sore datang kesini?. Ahhh entahlah tapi suasana sepi seperti ini yang paling aku sukai. Sepanjang jalan masuk banyak aku jumpai warung makan dan toko oleh oleh. Walaupun tak begitu perlu aku sempatkan untuk membeli beberapa jajanan khas yang mereka jajakan, karena hanya dari wisatawan rezeki mereka datang. Setidaknya untuk lebih menghidupkan roda ekonomi lokal berbasis pariwisata ini.


Menikmati Suasana

Di pinggiran danau telah tersedia banyak gazebo yang bisa pergunakan untuk beristirahat sambil menikmati keindahan danau. Batang batang bamboo tampak tersusun dengan rapi dan saling terikat dengan kuat. Ijuk sapu dan beberapa daun jagung tampak disusun sedemikian rupa hingga menutupi atap. Perpaduan ini membentuk gazebo gazebo cantik.


Gazebo Nyaman Pinggir Danau

Di beberapa bagian terdapat jembatan penghubung yang juga terbuat dari bambu bambu. Cukup menarik dan bercitarasa seni tinggi. Memang situ patenggang kini telah dikelola dengan lebih baik, fasilitas pendukung pun telah lengkap. Tak ada salahnya kalian yang membacai ini sempatkanlah menengok danau yang makin elok ini.


Jembatan Bambu

Angin sejuk berhembus di sela sela pohon pinus yang menyelimuti tepian danau, keadaan ini membuat aku tak bisa berdiam diri di gazebo ini. Aku harus bergerak untuk mengusir dingin. Kulangkahkan kaki mendekati tepian danau, air tampak beriak riak kecil, perahu perahu pun berjejer di tepian siap mengantarkan para pengunjung menuju pulau sasuka yang berada di tengah danau. aku duduk diatas bebatuan dan mengamati tingkah polah teman teman lainnya. Memang berkunjung ke tempat tempat wisata tak lengkap rasanya jika tidak kita abadikan. Berbagai sudut pun aku ambil untuk menbadikan momen momen ini.



Entah mengapa tiba tiba sang surya tampak menghilang berganti dengan awan mendung gelap. Bergulung gulung kian mendekat dan tampaknya akan segera mengguyur semua dengan tumpahan air langitnya. Walaupun enggan aku pun harus segera meninggalkan tepian danau. Walaupun hanya sejenak tapi situ patenggang telah memberikan kedamaian dan ketenangannya. 

You Might Also Like

5 komentar

  1. Bagus, Saya juga udah kesana suka banget dengan kebun tehnya. =)

    www.littlenomadid.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Cakep yaaa sudah ada plang nama situ patengang nya :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berbanding lurus dgn tiket masuk yang makin mahal

      Delete

Followers

Contact Form